Rabu, 27 November 2013

Studi Kasus Telematika


Video Conference PTN di Indonesia

Video conference merupakan salah satu layanan dari telematika, dimana kita dapat berkomunikasi dengan dua atau lebih orang ditambah melihat langsung muka lawan bicara kita ketika sedang berkomunikasi.
Video conference ini juga tidak hanya dapat digunakan oleh suatu instansi perusahaan saja, kita sebagai personal/pribadi juga bisa menggunakan video conference. Salah satu aplikasi yang banyak digunakan yaitu skype. Dengan skype mereka dapat berkomunikasi dan melihat langsung lawan bicaranya, sehingga bisa dibilang sebagai video conference.
Keuntungan dari video conference ini dapat dilihat saat pertemuan bulanan antar beberapa cabang perusahaan yang tersebar di berbagai pulau. Jadi dengan memanfaatkan teknologi yang ada, mereka dapat tetap berkomunikasi, berdiskusi dan melakukan rapat tanpa harus bertemu secara langsung.
Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio, tetapi juga visual. Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.


Teknologi Video Conference

Teknologi inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut  dengan codec. Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan digital biasanya menggunakan Integrated Servive Digital Network (ISDN) dan dengan Internet Protocol (IP). Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.

Kelebihan dan Kekurangan Video Conference pada PTN di Indonesia



Kelebihan Video Conference
Pertemuan-pertemuan yang dilakukan, seperti kuliah umum dengan dosen/bernarasumber internasional atau seminar dari satu negara dengan negara lain dapat secara online sehingga akan menghemat biaya dan waktu. Informasi dan pengetahuan dapat berkembang dengan melakukan pertemuan atau diskusi dengan PT terbaik dalam negeri maupun luar negeri. Tatap muka jarak jauh menjadi terasa lebih nyata. Sehingga PT dapat saling berbagi resource.

Kekurangan Video Conference
E-learning yang dilakukan akan kurang efektif dengan bantuan video conference, karena kurang nyata dan belajar itu perlu pemahaman langsung. Selain itu Bahasa sebagai alat komunikasi yang dimiliki oleh PTN dalam negeri berbeda dengan PT luar negeri.
 



Masalah

Ada dua masalah yang menonjol mencegah konferensi video menjadi bentuk komunikasi standar meskipun dimana-mana sistem mempunyai kemampuan konferensi video.
  • Kontak mata: Telah diketahui bahwa kontak mata memainkan peran besar dalam percakapan, merasa perhatian dan niat serta aspek lain dari komunikasi kelompok. Sementara percakapan telepon biasa tidak memberikan isyarat kontak mata, konferensi video dapat dikatakan lebuh buruk dimana memberi kesan yang salah bahwa berbicara jarak jauh adalah menghindari kontak mata.
  • Penampilan kesadaran: Masalah kedua dengan konferensi video adalah saat sedang di depan kamera, dengan aliran video secara mungkin dapat direkam. Beban presentasi yang dapat diterima pada penampilan layar tidak hadir dalam komunikasi audio saja. Penambahan video sebenarnya mengganggu komunikasi, mungkin karena kesadaran saat di depan kamera.
Masalah kontak mata dapat diselesaikan dengan kemajuan teknologi, sedangkan kemungkinan munculnya masalah kesadaran akan luntur ketika orang-orang telah terbiasa dengan konferensi video.
 

 
Referensi :
http://1-cute.blogspot.com/2013/01/implementasi-telematika-video-conference.html 
http://blog.interop.com/2013/06/13/refresh-your-take-on-video-conferencing-interop/ 
http://komanganombudiutama.blogspot.com/2013/11/studi-kasus-telematika-video-conference.html

0 komentar:

Posting Komentar